Minggu, 30 Juli 2017

19_22VI RSU CLP & 3_7VII MGR PWT

Perjalanan devnew, 19 masuk IGD Clp, 22 Juni 2019, ambil cairan di paru-pari, 2 l. 21 Juni 2017, 09-13 broncuskopi.

Tgl 3 Juli ke Margono RSUD, bersama Dr Johnny, rawat inap, Tgl 5 Juli 2017, dari jam 9-13,operasi, Tgl 6 JUli 2017, perawatan di Ruang Kenagan 6. Tgl 7 Juli 2017 Pulang. Tgl 13 Juli 2017 Kontrol, baik tidak terjadi komplikasi, hasil PA belum jadi. Senin, kembali kontrol, ambil PA dan Hasilnya baik tidak termasuk ganas, jahitan dilepas ..ya dan melihat anak cucu ku, amin.. Tuhan terima kasih, berilah kesempatan untuk berkar

Senin, 20 Maret 2017

Pastor Robertus Rubiyatmoko Pr, Uskup baru KAS. Sabtu tanggal 18 Maret 2017

 Pastor Robertus Rubiyatmoko Pr, Uskup baru KAS. (Ist)


PADA hari Sabtu tanggal 18 Maret 2017, Vatikan telah resmi mengumumkan telah menunjuk Uskup baru untuk Keuskupan Agung Semarang (KAS). Paus Fransiskus melalui siaran resmi yang dilansir Radio Vatikan berbasis di Roma pada Sabtu petang pukul 18.00 WIB merilis kabar bungah tersebut.
Yang ditunjuk menjadi Uskup baru Keuskupan Agung Semarang adalah Pastor Dr. Robertus Rubiyatmoko, dosen Moral dan Hukum Gereja Fakultas Teologi Wedabhakti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Sebagai dosen dan formator untuk para frater diosesan KAS dan beberapa frater diosesan titipan dari KAJ dan Keuskupan Purwokerto, Pastor Robertus Rubiyatmoko tinggal di Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan Jl. Kaliurang Km 8, Yogyakarta.
Pastor Ruby –demikian dia biasa disapa oleh teman-teman angkatan di seminari—adalah alumnus Seminari Mertoyudan tahun masuk 1980. Ia adalah teman seangkatan Pastor FX Sukendar, Vikjen sekaligus Administrator Diosesan KAS sekarang.
Situs berbahasa Italia www.unigre.it menyerbutkan, Uskup baru KAS ini lahir di Yogyakarta tahun 1963. Usai menyelesaikan pendidikan tahun rohani sebagai calon frater diosesan KAS di Seminari Tahun Rohani KAS di Wisma Jangli Semarang tahun 1984-1985, ia melanjutkan pendidikan belajar filsafat dan teologi di Fakultas Wedabhakti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan tinggal di Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan Yogyakarta.
Pada tahun 1992, Pastor Robertus Rubiyatmoko Pr menerima tahbisan imamatnya dari tangan Uskup Keuskupan Agung Semarang waktu itu: Julius Kardinal Darmaatmadja SJ.
Beberapa waktu lamanya sempat menjadi pastor paroki –antara lain di Gereja St. Maria Assumpta Klaten—Pastor Robertus Rubiyatmoko ditugaskan oleh Uskup KAS waktu itu yakni Mgr. Ignatius Suharyo untuk belajar Hukum Gereja di Universitas Gregoriana di Roma hingga akhirnya meraih gelar doktor.
Sepulang dari Roma, Pastor Rubiyatmoko ditugaskan Uskup KAS menjadi dosen moral dan Hukum Gereja di Fakultas Teologi Wedabhakti USD dan menjadi tenaga pendidik (formator) untuk para frater diosesan (KAS, KAJ, KP) di Asrama Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan, Yogyakarta.
Gantikan alm. Mgr. Johannes Pujasumarta
Posisi Uskup Keuskupan Agung Semarang  (KAS) lowok sejak Mgr. Johannes Pujasumarta Pr meninggal dunia pada hari Selasa (10/11)  tahun 2015 pukul 23.30 WIB di RS St. Elisabeth Semarang setelah beberapa waktu lamanya didera penyakit kanker paru. Sebelum mengemban tugas di KAS, almarhum Mgr. Pujasumarta adalah Uskup Keuskupan Bandung mengisi pos yang ditinggalkan Mgr. Alexander Djajasiswaja yang sebelumnya telah meninggal dunia.
Beberapa waktu lamanya usai wafatnya Mgr. Pujasumarta, posisi kepemimpinan KAS kemudian dipegang oleh RD FX Sukendar selaku Administrator Keuskupan dan Vikjen KAS.
Terpilihnya Mgr. Robertus Rubiyatmoko Pr menjadi Uskup baru Keuskupan Agung Semarang menjadi hadiah berarti bagi KAS. Apalagi di bulan Juli-Agustus 2017 mendatang, KAS akan menjadi tuan rumah bagi 7th Asian Youth Day 2017 dimana da setidakya 3.000-an OMK dari 29 negara di Asia akan berpartisipasi dalam perhelatan iman di kalangan orang muda katolik se-Asia ini.
Proficiat Mgr. Robertus Rubiyatmoko. Sugeng makarya.

Rabu, 15 Maret 2017

Pertemuan Bagian Keuangan KP 2017

Rabu, 15 Maret 2017, Tim Sidareja mengikuti Pertemuan keuangan tingkat keuskupan Purwokerto, Tim terdiri Pastor Paroki, Bendahara Paroki dan Bidang keuangan Harta Benda (Romo Widyantardi, Fransiska Linawati, Antonius Ragil PW)

Selasa, 14 Maret 2017

Hasil Pembicaraan Persiapan Perpisahan Rm Christy (Selasa, 14 Maret 2017)

Acara Rapat: ( 18.35 WIB )
1. Doa Pembukaan (Wakil Ketua Umum, Y.Parsiyan)
2. Pengantar Pastor Paroki (RD. Fransiskus Widyantardi)
3. Rencana Kegiatan pelaksanaan perpisahan/ramah tamah
4. Lain-lain
5. Penutup (Ketua Lingkungan St.Carolus, G. Wardiyono) ( 20.30 WIB )
--oOo--

Sabtu, 11 Maret 2017

Romo Christy di tarik ke Keuskupan Purwokerto (15 Maret 2017)

Bapak - Ibu DPP, Ketua Lingkungan dan Ketua Stasi se Paroki St Yoseph Sidareja. Romo Administrator memutuskan menarik Romo Christy dari Paroki Sidareja resminya per 1 April 2017. Senin, 20 April'17 pk 17.30 Misa Pesta Pelindung Paroki. Saya sudah minta persetujuan Rm Christy, saat misa itu Romo Christy akan pamitan dan setelah misa ada ramah tamah dengan Rm Christy dengan makan malam menu "Prapaskah". Mohon partisipasi untuk melancarkan acara kita ini. Berkah Dalem. ~Rm F. Widyantardi Pr.

Berdasarkan informasi terbaru Jumat 10 Maret 2017, Romo Puryatno memutuskan per 15 April 2017 resmi RD. Christy Mahendra di tarik ke Keuskupan Purwokerto karena di Sidareja diadakan perpisahan (Ramah tamah) dengan umat, maka lebih pas (menurut romo Puryatno) saat acara itu terjadi Romo Christyu juga sudah bukan lagi Romo di Paroki Santo Yoseph Sidareja.

Latihan Koor Paroki Paskah 2017

Latiahn Koor persiapan Paskah 2017 setiap hari Senin dan Kamis.

Pastor Rekan Sidareja Romo Christy Mahendra (sakit) Saat) Rabu Abu

Misa Jumat Rabu Abu dipimpin oleh Romo Christy Mahendra, Pastor Paroki ada mendampingi (Romo Fransiskus Widyantardi. Pada saat bacaan Injil menjelang akhir Romo Pemimpin Misa tiba-tiba kayak tersedak diam dan pegangan mimbar...beberapa umat naik ke altar membantu memegangi Romo. Beberapa saat bisa kembali melanjutkan menyelesaikan bacaan Injil, Melanjutkan dengan homili... saat homili beru beberapa menit (5 menit, Romo Christy kembali terdian dan pucat...akhirnya pingsan di altar di bopong ke belakang dan akhirnya di bawa ke Rm Sakit margono purwokerto, sampai hari ini Minggu, 12 Maret 2017 belum kembali ke paroki Sidareja. Sudah boleh pulang (rawat jalan) namun berada di Keuskupan Purwokerto.
(---snca---)

Jumat, 10 Maret 2017

Pemakaman orang Katulik .. dimana...

Ketika saya membaca tulisan Romo Ngarlan (Penolakan jenazah umat Katulik / “Kristen”) di pemakaman umum. (serayu-net)
Saya jadi teringat hampir 4 tahun yang lalu tepatnya (minggu, 20 Oktober 2013, Jam 10.00 - 11.55 WIB) di Pasturan Kroya, Jln. Citandui 15a, Karangmangu. Waktu itu kami Tim Dekeneat Selatan sedang mem-follow up (menindak lanjuti) kesepakatan POA yang telah kami buat sewaktu pertemuan di HG beberapa bulan sebelumnya yang memperkenalkan Katekese Baru (sharing Injil 7 Langkah, yang cukup berhasil membawa umat bisa bersharing) bersama Bu Afra, Romo Poya, Romo Suraji. Kami waktu itu yang hadir dari Paroki Sidareja (Mas Seno), Paroki Majenang, Paroki Kr Anyar (Mas Paulus), Paroki Kroya (Pak Joko & Pak Firman) dan Romo Toro, Paroki Cilacap (2 orang).
Sambil menanti teman-teman dari deksel timur (yang ternyata tidak bisa hadir (Pak Ginanto dan Suster-suster), Teman-teman dari Cilacap menceritakan kejadian yang mirip peristiwanya dengan cerita Romo Ngarlan. Di Salah satu pemakaman umum di daerah Cilacap (sebut saja Pemakakaman A), adalah sebuah pemakanan umum yang sudah turun temurun puluhan tahun dipakai bersama-sama adem ayem (rukun-rukun saja suasananya, tanpa ada penolakan). Para tokoh agama dan tokoh masyarakat daerah itu sangat baik untuk menggunakan bersama pemakaman tersebut (karena pemakaman umum kelurahan, di kota), Namun suatu saat ketika (pada akhir-akhir tahun tersebut 2011 an, saudara-saudara kita umat X (sebagian) melarang/menghalangi, orang “KRISTEN” tidak boleh dimakamkan ditempat pemakaman tersebut. Ketika ditanya mengapa ? Selama ini tidak ada apa-apa? 
Lalu para pemuka gereja Katulik mulai mencari sebab, mengapa akhir-akhir ini terjadi penolakan...? Para tokoh katolok yang dikenal baik dimasyarakat, dan cukup kenal dengan warga yang menolok di utus mencari sisik melik, mengapa demikian?
Lalu di dapat penyebab (memang dimasyarakat tersebut mulai ada tokoh-tokoh muda dari warga yang menolok yang “IDEALIS” sesuai apa yang di terima di pendidikan), mereka bilang terganggu dengan nyanyian-nyanyian yang dinyanyikan dalam perjalanan kemakan / dimakan 9teman-teman Kristen yg biasa melakukan), dan .. ini yang cukup ditolak mereka “menggunakan Tanda SALIB” pada kemejan (penanda batas atas dan bawah / kepala dan kaki yg dimakamkan), serta simbol-simbol kekritenan yang lain (biasanya di Kijing/pusara, di atasnya tercetak SALIB).
Kemudian teman-teman tokoh Katulik mendekati dan berdialog (non formal, bertemu dengan tokoh tidak setuju; kira kira percakapanya seperti ini;
Tokoh Katulik: pak Ky sebenarnya kenapa apa warga kristen/katulik akhir-akhir ini ditolak memakamkan jenazah dipemakman umum kita yang selam ini kita gunakan bersama-sama, dan rukun-rukun saja?
Pak ky: “pokoke” kami tidak memperbolehkan..!
Tak habis akal tokoh katulik mencari cara bagaimana mengorek dan menemukan alasan utama mereka sampai tidak boleh memakamkan. Dan dengan kesabaran, kesabaran, muka ditebal-tebalkan (rai gedeg, ora perlu isin) dan... tentunya perlu waktu cukup lama ... kami ringkas ..intinya saja. Para penolak, bilang terganggu dengan nyanyian-nyanyian yang dinyanyikan dalam perjalanan ke makan / di makan, teman-teman Kristen yg biasa melakukan), dan .. ini yang cukup ditolak mereka “menggunakan Tanda SALIB” pada kemejan (penanda batas atas dan bawah / kepala dan kaki yg dimakamkan), serta simbol-simbol ke-kritenan yang lain (biasanya di Kijing/pusara, di atasnya tercetak SALIB).
Tokoh Katulik: OOO... dados niku sebab ipun. Em...ngih-ngih. Pak ky, ... sepuntene mawon ngih, berarti menawi umat katulik ingkang bade makam-aken mulai sak niki mboten ngangge sadaya niku wau “kepareng..?” (yang menyebabkan penolakan).==>
Tokoh ky: Ngih angsal mawon, mangga. Kula tanggel jawab.
(keduanya salaman, sejak saat itu pemakaman kembali bisa dipakai bersama dengan “CATATAN” keberatan para penolak dipenuhi).
NB:
  1. Jaman dan keadaan dimasyarakat kita mulai berubah, para tokoh umat katulik mohon bisa melihat (mencermati) keadaan sekarang (intoleransi).
  2. Barang kali kita ada saatnya ngalah agar semua bisa berjalan, orang yang “matipun” bisa dikebumikan.
  3. Pemakaman pribadi (dekat rumah) baik, namun belum semua umat katulik bisa menerima hal itu (bagaimana yang hanya punya tanah cukup rumah saja..?)
  4. Pemakaman dekat rumah (selama kemarin, bagi orang Jawa.. ngeton-ngetoni, ngetom.tomi).
  5. Mohon hati-hati sekarang era kebangkitan “nya”.
Amin semoga urun rembuk yang sedikit ini menjadi catatan teman-teman tokoh umat katulik yang di tuakan.

(--snca.prk.sidareja--)

Info 10-03-2017

Misa Hari Raya Santo Yoseph, (suami Bunda Maria) di Paroki Santo Yoseph Sidareja dilaksanakan pada Hari Senin, 20 Maret 2017, pukul 17.30.

3. Latihan KERAWITAN” ( Minggu ke-2 ) Minggu, 12 Maret 2017 di Ruang Kesenian SMK Yos Soedarso Sidareja

4. Petugas jalan salib, dilanjutkan Misa,  Jumat III, 17-03-2017, pukul 17.30, pemimpin Bp. R. Wagino Wisnu, PPA: (Tita Theanea, Kristinah, Via, Melati, Novi, Findes), Lektor Untung W, Koor Lingkungan Santo Agustinus.

5. JADWAL PEDALAMAN IMAN MASA PRAPASKAH II DI LINGK. PAROKI:

Lingk
Pert.
Hari, tgl
Tempat
Waktu
Pemandu
St.Petrus Timur
II
Kamis, 16-3-2017
Ny.Gunawan
19.00 – selesai
Bu Willy YR
St.Petrus Barat
II
Kamis, 16-3-2017
Bp. A. Adrianto
19.00 – selesai
Sr Andrea T
St.Agustinus
II
Kamis, 16-3-2017
Bp. Satiyo
19.00 – selesai
Bp. R. Wagino W
St.Carolus
II
Rabu,  15-3-2017
Bp. G.Wardiyono
17.00 – selesai 
Bp.Hengki   W.